Kisah ini saat aku masih 10 tahun, tepat saat itu hari masih siang dan aku baru pindah dari Amerika. Saat aku pulang sekolah seperti biasa kakak aku yang perempuan yang selalu menemani aku karena orang tua aku sibuk dengan bisnisnya. jadi aku selalu bersama dengan kakak aku saat itu usia kakak aku masih 17tahun perawakan badan sangat cantik sekali ukuran dada 36B dan sering menggunakan ‘push-up bra’ agar terlihat lebih besar mungkin kalau ada hidung belang dia bisa dikencani langsung. Ketika aku di jemput pulang dari sekolah aku dengan kakak sungguh sangat akrab layaknya hubungan adik dan kakak yang tanpa batasan. Saat itu aku masih belum paham tentang seks dan segala jenisnya. Ketika sedang iseng membuka internet tanpa sadar aku membuka halaman yang memuat tentang seks lalu aku membaca sebuah cerita tentang hubungan sedarah antara adik laki-laki dengan kakak kandungnya. Setelah itu, aku tidak bisa tidur karena terus memikirkan cerita tersebut.

Namun, sejak saat itu, aku selalu terangsang ketika melihat kakakku sedang tidur di kasurnya. Kamar kami memang jadi satu karena aku masih takut tidur sendiri, sehingga aku dapat memeluk kakak aku apabila aku sedang merasa takut. Diam-diam aku memperhatikan tubuh kakakku yang begitu mulus tanpa cacat perlahan-lahan aku peluk dia dari belakang dan memegang dadanya, dia masih tetap tertidur pulas. sedikit demi sedikit aku nekat mulai masuk kedalam bra-nya dan mulai meremas-remas perlahan. Namun seketika itu juga kakakku bangun dan memukul kepala aku “Ngapain kamu hah!!?” Kontan saja aku kaget dan takut melihat wajah kakakku hingga nyaliku ciut di hadapannya “Eng… A-anu Kak… Anu…” aku tidak bisa jawab apa-apa karena takut dilaporkan ke orangtua kami yang tentu saja bisa panjang urusannya. “Kamu itu kecil-kecil udah kayak gini… Gedenya mau jadi apa!?” kakak ku membentak dengan suara yang menakutkan. “M-maaf Kak… A-abis aku tadi baca cerita seks tentang adik dan kakak gitu… Uups…” aku menutup mulut karena sadar telah keceplosan berbicara.

Langsung Kak Nabila menjewer telingaku “Dasar kamu masih kecil baca begitu laporin Papa tau rasa…!!” Aku langsung memohon agar tidak dilaporkan karena aku takut bila aku dipukul, dan untungnya kakakku mengabulkannya akhirnya tidak dilaporkan ke Papa. Lalu aku menanyakan kenapa tidak boleh dengan enaknya dia bilang ” kamu blom cukup umur iki… heuuuuuh sini kamu” dengan mudahnya aku di ketok kepalanya lalu aku menangis karena sakit. kakak aku langsung bingung mau bagaimana dan mencoba menenangkan aku. setelah reda aku ingin mencoba minta izin ke kakak aku, “kak boleh pegang lagi gak?” “apa? hmm… boleh deh tapi jangan kemana-mana ya tangannya” seakan mendapat hadiah langsung aku langsung memegang dan meremas-remas dada kakak aku yang berukuran besar itu. aku remas dan menghisap putingnya yang berwarna merah muda dengan agak keras. nafas kakak ku mulai tak beraturan dan terlihat pandangan matanya mulai berubah.

tangan ku mulai turun ke celana nya dan mencoba memegang vaginannya terasa lembab dan agak basah. kakak ku diam saja sambil tiduran dan terlihat dia menikmati perlakuan aku. lalu aku mencoba menurunkan celananya berikut celana dalamnya yang berwarna putih dan berrenda. aku melihat pemandangan yang belum pernah melihat pemandangan itu sebelumnya. vagina yang berwarna merah dan terlihat rapat tapi tidak ada bulunya, sangat bersih dan tercium wangi yang khas sekali. penis ku yang daritadi keras ingin sekali keluar namun aku masih belum berani mengeluarkannya takut marah. “kak boleh di jilat gak?” dia diam saja dan aku langsung menjilatnya, rasanya asin-asin tak jelas namun sangat nikmat aku terus menjilatinya. terlihat kakak ku bergerak-gerak tak karuan hingga akhirnya tiba-tiba kakak ku menjerit agak keras dan vaginanya seperti mengeluarkan cairan yang banyak sekali hingga muka ku basah olehnya. “kakak kenapa?” aku bertanya dengan polosnya ” gak apa-apa ko ki, sini gantian kakak yang ngerasain” lalu dia berbalik menghadap ku dan mencoba menurunkan celana ku. tentu saja aku malu mengingat ukurannya yang menjadi besar dan keras belum lagi aku tidak mau di sunat dulu karena takut. setelah dia agak memaksa lalu celanaku turun dan penisku bebas keluar langsung di sergap oleh mulut kakak ku. aku merasa geli namun enak. aku mulai merasankan lidahnya menjilati lubang kencingku dengan perlahan aku mulai menjerit-jerit kecil karena saking enaknya.

tiba-tiba aku merasakan ingin pipis dan aku mencoba menghentikan kakak aku agar berhenti. namun dia tidak menghiraukannya dan malah mempercepat hisapannya. karena tidak kuat lagi maka croot croot croot aku pipis di mulut kakak tapi rasa pipis nya sangat berbeda dari biasanya. rasanya aku seperti terbang ke langit ke 7. “kak maap ya pipis di mulut kakak” dengan polosnya aku berbicara seperti itu “gak apa-apa ko ki, tadi tuh bukan pipis tapi sperma beda loh dah kamu tidur jam 3 ni” kakak ku langsung mengenakanku pakaian dan dia menggunakan kembali celananya. lalu kami tidur. Pagi itu hari minggu aku bangun jam 9 dan melihat sekeliling ku mencari kakak ku ternyata tidak ada. saat aku turun ke bawah aku melihat kakak ku hanya mengenakan handuk yang melilit tubuhnya sambil memasak sarapan pagi. “pagi iki, sana mandi ni air panasnya udah di siapin ntar mandi bareng aja kakak juga belum mandi” aku langsung meloncat kegirangan saat itu. setelah aku masuk kamar mandi aku langsung membuka baju dan celana, terbayang badan mulus kakak ku terlihat di depan mataku itu dan ingin aku menjilati vaginanya lagi karena rasanya yang begitu enak. kakak ku masuk setelah itu dan membuka handuknya.

mata ku tak ayal lepas dari badan kakak ku yang putih bersih itu. dadanya yang begitu besar dan vaginannya yang bersih. aku langsung meremas-remas dadanya dan menghisapnya seperti ibu menyusui bayinya. “heeh gak sabaran aja mandi dulu kamu sini di mandiin” aku pun langsung bangun dan mandi badan ku di gosok dan di bersihkan oleh kakak ku penis ku yang setadinya keras di sabuni oleh kakak ku. Dengan sengaja kakak ku menggosokan ke penis ku dalam waktu lama, dia menaik turunkan tangannya dan mengocok batang penis ku. aku langsung kelonjotan dan rasa nikmat tiu menjalar ke tubuh ku tiba-tiba perasaan tadi malam pun muncul dan aku langsung mengeluarkannya. ‘Croooooot… Crooooot… Crooot…’ sebanyak 3 kali aku mengeluarkannya. Terlihat warnanya putih bening dan lengket kakak ku pun langsung membersihkan badan ku. setelah itu girilannku yang menyabuni kakak ku, mulai dari perut yang mulus hingga ke dadanya yang besar itu aku meremas-remas dadanya dengan perlahan. kakak ku nafasnya mulai tak teratur penis ku mulai bangun lagi tapi aku tidak memperdulikannya dan terus menyabuni kakak ku. setelah itu aku turun ke selangkahannya dan mulai menyabuninya. aku menggosokan vaginanya dan tiba-tiba kakak ku memegang tangan ku. ‘disitu ya ki terus ki…” aku mulai bingung dan mengikuti kata-kata kakak ku. aku menyabuni vaginanya dan menggesek-gesekan bibir vaginannya. tiba-tiba dia pipis dan rasa hangat mulai terasa di tangan ku. “ki mau gak yang lebih enak dari tadi?” aku menjawab langsung mau dan disuruh aku tiduran di lantai. kakak ku langsung mengurut-ngurut penis ku yang keras tadi dan menempelkannnya pada vaginannya.

aku merasakan ada hal lain pada diriku. rasa nikmat mulai terasa pada diriku. kakak ku mulai memasukan penisku kedalam vaginanya. aku merasakan agak sakit karena seperti di jepit oleh sesuatu yang tebal. mula-mula kepala penisku masuk ke dalam vaginanya rasanya aku terlempar ke langit karena saking nikmatnya perlahan-lahan mulai masuk semuanya. Saat tinggal setengahnya lagi dia langsung menyentak ke bawah dan amblas semuanya. aku merasakan seperti menyobek sesuatu dan merasakan rasa nikmat yang luar biasa. penis ku seperti di urut dan di remas-remas oleh vagima kakak ku itu. kakak ku terlihat seperti mengeluarkan air mata. dari mukanya terlihat seperti menahan sakit. lalu dia mulai menaik turunkan pantatnya perlahan-lahan benar-benar luar biasa pada saat itu tidak bisa digambarkan bagaimana rasanya antara geli hangat nikmat menjadi satu semuanya. lama-lama semakin cepat dan terus menikmatinya tiba-tiba penis ku seperti disiram cairan yang hangat ooh begitu nikmatnya dunia . kakak ku mulai turun dan menyuruhku menghisap dadanya.

aku melakukannya dengan penuh nafsu. Aku merasakan ada yang ingin keluar dari penisku ini. langsung saja aku mengeluarkannya dan menekan langsung penisku dalam-dalam. crooot croot croooooot. sebanyak 6 kali aku mengeluarkan di dalam vagina kakak ku. tiba-tiba kakak ku lemas dan mulai mengatur nafasnya. rasa lelah begitu terasa dalam diriku. semua sendi terasa lepas dari tempatnya. aku mencoba bangkit dan mandi kembali begitu pula kakak ku. setelah selesai kami sarapan dan memulai kembali permainan yang tadi di kamar mandi kami mainkan Hingga saat ini kakak ku dan aku masih melakukan permainan itu. namun sekarang aku tidak hanya bermain dengan kakak ku saja. aku bermain dengan teman-teman sekolah ku yang juga aku rampas keperawanannya. sungguh pengalaman hidup yang tidak bisa digantikan